Seandainya kita tanya apa arti dari istilah munggahan pada anak-anak jaman waktu ini, tentu kalau dilakukan perbandingan jumlah mereka yang tidak menetahui dan yang menetahui bakal terpaut jauh.
Tradisi munggahan sudah mulai pudar ditengah masyarakat seiring dengan berjalannya waktu, terkikis oleh modernisasi jaman.
Munggahan apabila di lihat dari istilah kamus bahasa Sunda berasal dari kata �unggah�, yang artinya beranjak, ialah beranjak dari lokasi yang lebih rendah menuju ruangan yang lebih tinggi. Istilah munggahan adalah tambahan imbuhan yang menyebutkan sesuatu dilakukan oleh orang-rang secara bersamaan, bukan perseorangan.
Momentum munggahan selalu dilakukan oleh penduduk pada jaman dahulu menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan. Maka munggahan juga mampu di artikan bahwa munggahan merupakan momen perpindahan ketika menuju bulan suci Ramadhan, bulan yang mempunyai nilai derajat lebih tinggi dibandingkan dengan bulan yang lain dalam agama Islam.
Adapun wujud dari tradisi munggahan ini rata rata di isi dengan beragam acara seperti kumpul-kumpul keluarga sebelum datangnya bulan Ramadhan.
Munggahan Ada yang di lakukan jauh-jauh hari menjelang bulan puasa datang dan bahkan sampai ada yang melakukan agenda khusus,
dan yang paling sering di lakukan oleh sebagian masyarakat adalah dengan bersama berkumpul di waktu sahur hari pertama pada balan penuh rahmat ini.
Tak heran kalau selanjutnya berkembang bahwa rutinitas mudik untuk mereka yang bekerja di kota-kota sebenarnya bukan cuma berlangsung disaat menjelang hari raya Idul Fitri-nya saja, melainkan jauh di awal mulanya merekapun rata-rata laksanakan mudik untuk dapat berkumpul dengan sanak saudara, bersilaturahmi, bermaaf-maafan sebelum menjalankan rangkaian ibadah di bulun suci Ramadhan
Namun belakangan ini tradisi ini mengalami arti dan makna yang berubah dimata masyarakat modern, mereka lebih melihat bahwa munggahan adalah tradisi mengawali bulan ramadhan dengan makanan yang serba enak dan tentu saja serba ada.
Munggahan apabila di lihat dari istilah kamus bahasa Sunda berasal dari kata �unggah�, yang artinya beranjak, ialah beranjak dari lokasi yang lebih rendah menuju ruangan yang lebih tinggi. Istilah munggahan adalah tambahan imbuhan yang menyebutkan sesuatu dilakukan oleh orang-rang secara bersamaan, bukan perseorangan.
Momentum munggahan selalu dilakukan oleh penduduk pada jaman dahulu menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan. Maka munggahan juga mampu di artikan bahwa munggahan merupakan momen perpindahan ketika menuju bulan suci Ramadhan, bulan yang mempunyai nilai derajat lebih tinggi dibandingkan dengan bulan yang lain dalam agama Islam.
Adapun wujud dari tradisi munggahan ini rata rata di isi dengan beragam acara seperti kumpul-kumpul keluarga sebelum datangnya bulan Ramadhan.
Munggahan Ada yang di lakukan jauh-jauh hari menjelang bulan puasa datang dan bahkan sampai ada yang melakukan agenda khusus,
dan yang paling sering di lakukan oleh sebagian masyarakat adalah dengan bersama berkumpul di waktu sahur hari pertama pada balan penuh rahmat ini.
Tak heran kalau selanjutnya berkembang bahwa rutinitas mudik untuk mereka yang bekerja di kota-kota sebenarnya bukan cuma berlangsung disaat menjelang hari raya Idul Fitri-nya saja, melainkan jauh di awal mulanya merekapun rata-rata laksanakan mudik untuk dapat berkumpul dengan sanak saudara, bersilaturahmi, bermaaf-maafan sebelum menjalankan rangkaian ibadah di bulun suci Ramadhan
Namun belakangan ini tradisi ini mengalami arti dan makna yang berubah dimata masyarakat modern, mereka lebih melihat bahwa munggahan adalah tradisi mengawali bulan ramadhan dengan makanan yang serba enak dan tentu saja serba ada.
0 Response to " Apa arti munggahan menyambut bulan ramadhan? "
Post a Comment