Menjelang Ramadhan harga bahan pangan serta sayuran di pasaran ibu kota meroket. Bahkan daging sapi bisa tembus sampai hingga harga Rp130 ribu perkilogram.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, Abdullah Mansuri mengemukakan harga bahan pangan serta semua sembako di pasar tradisional masihlah tinggi, seperti harga bawang merah, bawang putih, daging sapi, cabai, telur, minyak goreng, juga komoditas yang lain.
Berikut lonjakan harga menjelang ramadhan
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, Abdullah Mansuri mengemukakan harga bahan pangan serta semua sembako di pasar tradisional masihlah tinggi, seperti harga bawang merah, bawang putih, daging sapi, cabai, telur, minyak goreng, juga komoditas yang lain.
Berikut lonjakan harga menjelang ramadhan
- Bawang merah turun sedikit hanya Rp. 500 per kilogram (Kg) jadi kisaran harganya sekitar Rp. 38 Ribu samapi Rp 45 ribu per kg.
- Bawang putih justru melonjak hingga mencapai Rp 7 ribu rupiah dari harga pada awal mulanya yang hanya Rp. 35? ribu jadi Rp. 42 ribu per kg,
- Cabai rawit merah stabil di kisaran Rp. 30 Ribu sampai Rp 35 ribu per kg,
- Telur tetap Rp. 20 Ribu sampai Rp 22 ribu per kg.
- Minyak goreng naik Rp. 500 sampai Rp 1.000 per kg ,sehingga harga saat ini Rp. 12 ribu sampai Rp. 13 ribu per kg nya. �
- Daging sapi naiknya mencapai Rp.10 ribu per kg dari harga pada awal mulanya Rp. 120 ribu per Kg jadi Rp.130 ribu per kilonya
- Masalah pasokan dan juga permintaan, pasokan bahan pokok tentunya diseimbangkan dengan kebutuhan pasar, jika pasokan cukup tentu kenaikan tidak akan terjadi, kesalahan prediksi pada pasokan ini sering terjadi hal ini disebkan banyak hal, mulai dari data pluktuatif kebutuhan harian masyarakat dihari-hari biasa dan menjelang dan selama bulan ramadhan, semua ini tidak mungkin bisa akurat karena data naik turunnya pertumbuhan penduduk dan daya beli masyarakat sangat berpengaruh , jadi situasi ini tidak mungkin bisa diatasi secara pasti
- Ada unsur kesengajaan atau penimbunan dari sekian banyak pihak, padahal pasokan banyak tetapi barang di pasar kurang, nah ini perbuatan oknum yang sengaja menimbun bahan kebutuhan padahal dia mendapat pasokan yang cukup tetapi dengan alasan ingin meraup keuntungan besar, biasanya mereka menimbun bahan pokok dan kemudian menjualnya dikala harga semakin melonjakkarena kelangkaan.
- Ada tindakan penimbunan pribadi yang di lakukan masyarakat di karenakan ada kepanikan, seakan sudah menjadi trend dimasyarakat bahwa pradigma akan kenaikan bahan pokok menjelang ramadahan sudah tidak menjadi hal yang aneh, seringkali masyarakat menanggapinya dengan salah, karena takut harga-harga semakin melambung terjadilah sebagian masyarakat memborong bahan pokok untuk stok dirumahnya, bahkan bisa sampai petani tidak menjual hasil panen sepenuhnya karena kwatir akan kesulitan mendapatkannya di pasaran.
0 Response to " 3 hal ini ternyata penyebab kenaikan harga menjelang ramadhan "
Post a Comment