Kampung wanita dijawa , dindingkota.com
Indonesia memang lah menaruh beraneka keragaman. Mulai Sejak dari budaya, makanan, tradisi istiadat, orang-orangnya, juga masihlah tidak sedikit lagi keunikannya. Keunikan ini lah yang jadi daya tarik bagi Indonesia.
Tidak Hanya keunikan tersebut, perkampungan di Indonesia pula terkesan unik. Unik dari beragam perihal, seperti orang-orangnya, budaya dan juga kebiasaan yang tetap dipegang teguh,. Seperti salah satu perkampungan ditengah hutan yang ada di wilayah jawa timur indonesia.
Kampung ini tepatnya berada di Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, terdapat suatu perkampungan ditengah hutan jati bernama Kampung Wadon (perempuan). Tepat dgn namanya, kampung ini ditempati oleh nyaris seluruh oleh perempuan.
Gerbang Ngawi (Akadevta)
Tidak Hanya keunikan tersebut, perkampungan di Indonesia pula terkesan unik. Unik dari beragam perihal, seperti orang-orangnya, budaya dan juga kebiasaan yang tetap dipegang teguh,. Seperti salah satu perkampungan ditengah hutan yang ada di wilayah jawa timur indonesia.
Kampung ini tepatnya berada di Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, terdapat suatu perkampungan ditengah hutan jati bernama Kampung Wadon (perempuan). Tepat dgn namanya, kampung ini ditempati oleh nyaris seluruh oleh perempuan.
Gerbang Ngawi (Akadevta)
Para penghuni laki-laki yang tadinya tinggal di kampung ini pilih untuk berangkat meninggalkan Kampung Wadon. Mereka hidup damai juga tentram biarpun tidak dengan lelaki. Mereka jalankan beragam tugas, termasuk juga tugas yang sudah biasanya dilakukan oleh kaum lelaki. Mereka hidup sederhana dengan bercocok tanam.
Hasil pertanian berupa padi, jagung, serta umbi-umbian. Walau hidup sederhana, para warga kampung ini mengaku damai hidup di Kampung Wadon.
Penghuni di Kampung Wadon
Penghuni di Kampung Wadon
Di Kampung Wadon ini ada seseorang perempuan bernama Kasinem yang teramat dihormati Usianya saat ini telah menginjak 86 tahun. Dia mengakui hidup sungguh tentram di kampung ini. Kasinem mempunyai dua orang anak, yakni Gani yg berumur 50 tahun dan adiknya Sukiyem yang berumur 35 tahun. Malangnya, Sukiyem wsekarang ini menderita kelumpuhan.
Nenek di Kampung Wadon
Konon katanya Kasinem mendapat pesan dari leluhurnya agar menjaga dengan konsisten kebiasaan dan adat yang berada di Kampung Wadon ini. Salah satu adat-istiadat yang tetap masih dijunjung tinggi oleh penduduk kampung ini yaitu bahwa Kampung Wadon tidak boleh ditinggali oleh lelaki yang telah menikah. Kalau ada lelaki yg telah menikah kemudian tetap tinggal di sini, dipercaya dia akan mengalami kesengsaraan seumur hidupnya. dan penduduk kampung masih sangat kuat didalam mempercayai mitos ini.
Demikian juga dengan anak pertama kasinem yaitu Gani, ketika ia sudah menikahi perawan dari Kampung tersebut lantas pergi meninggalkan kampung juga orang-orang terdekatnya dikampung ini, termasuk juga ibu dan adiknya.
Meski adat-istiadat tetap di jaga sangat erat, tetapi sayang Kampung Wadon ini semakin menuju kepunahan. Pasalnya, tidak cuma lelaki yang bertolak untuk pergi, sekian banyak perempuan penghuni Kampung Wadon ini juga semakin sedikit karena berangsur-angsur banyak juga wanita yang akhirnya meninggalkan kampung ini
Baca juga sebuah kampung seperti ini ada juga dibrazil, namun pasti dengan latar belakang dan adat yang berbeda kampung wanita dibrazil
Meski adat-istiadat tetap di jaga sangat erat, tetapi sayang Kampung Wadon ini semakin menuju kepunahan. Pasalnya, tidak cuma lelaki yang bertolak untuk pergi, sekian banyak perempuan penghuni Kampung Wadon ini juga semakin sedikit karena berangsur-angsur banyak juga wanita yang akhirnya meninggalkan kampung ini
Baca juga sebuah kampung seperti ini ada juga dibrazil, namun pasti dengan latar belakang dan adat yang berbeda kampung wanita dibrazil
0 Response to " Desa unik di jawa hanya ditinggali wanita "
Post a Comment